SUKAN 2010 DAH BERMULA

Kepada semua ahli jawatankuasa Unit Sukan STAR, berikut adalah beberapa pengumuman mengenai unit sukan sepanjang hujung tahun sehingga bermulanya acara olahraga 2010.

1. Gotong-royong mencari dan mengumpul minyak enjin terpakai telah diadakan pada minggu lepas. setakat ini, kita telah berjaya mengumpul sebanyak 1 tong drum besar. Terima kasih kepada Tuan Selamat dari Ibu Pejabat Polis Kedah kerana membenarkan kita mendapatkan minyak daripada Bengkel PDRM.

2. Ubahsuai bilik gerakan. Untuk maklumat semua ahli, blok pentadbiran Unit Sukan sedang dalam proses ubahsuai. Proses ini bertujuan untuk memberi kemudahan dan keselesaan kepada semua AHLI.

3. Pembelian alatan. Sepanjang cuti ini, unit sukan telah membeli banyak peralatan sukan. Alatan asas gimnasium telah mencukupi dan gimnasium STAR akan dapat beroperasi sepenuhnya pada awal tahun.

4. Sukan 2010. senarai acara olahraga 2010 telah dimuat turun dalam blog ini. hanya acara tersenarai sahaja akan dipertandingkan. peraturan pertandingan juga adalah seperti yng tertulis.

5. Mesyuarat pemantapan Unit Sukan. Satu mesyuarat unit sukan akan diadakan selepas mesyuarat pertama sekolah, iaitu pada 29 Disember 2009. semua ahli dijemput hadir.

KEJOHANAN OLAHRAGA STAR 2010

2. ACARA-ACARA DAN ALAT-ALAT LONTARAN (PINDAAN 2010)

3. PENYERTAAN

3.1 Kejohanan ini hanya boleh disertai oleh pelajar-pelajar yang sedang bersekolah di Sekolah Menengah Kebangsaan Tunku Abdul Rahman. Mereka yang mendaftar di sekolah lain tidak boleh menyertai kejohanan ini.

3.2 Bagi penyertaan setiap acara, tiap-tiap rumah sukan dibenarkan menghantar TIDAK LEBIH dari DUA (2) orang peserta untuk acara perseorangan dan satu (1) pasukan bagi acara berpasukan.

3.3 Seorang peserta hanya dibenarkan mengambil bahagian tidak lebih dari dua (2) acara perseorangan TERMASUK acara terbuka dan berpasukan. Tidak Termasuk acara Tarik Tali.

PERMAINAN YANG DIGALAKKAN DALAM ISLAM

Memanah

Di antara hiburan yang dibenarkan oleh syara' ialah bermain memanah dan perang-perangan. Sebab di satu saat Nabi pernah berjalan-jalan menjumpai sekelompok sahabatnya yang sedang mengadakan pertandingan memanah, maka waktu itu Rasulullah s.a.w. memberikan dorongan kepada mereka dengan sabdanya:

"Lemparkanlah panahmu itu, saya bersama kamu." (Riwayat Bukhari)
Pertandingan lempar panah itu bukan sekedar hobby atau sekedar bermain-main saja, tetapi salah satu bentuk daripada mempersiapkan kekuatan sebagai yang diperintah Allah dalam firmanNya:
"Dan bersiap-siaplah kamu untuk menghadapi mereka (musuh) dengan kekuatan yang kamu sanggup."

Dalam menafsirkan ayat ini Rasulullah bersabda:
"Ketahuilah! Bahwa yang dimaksud 'kekuatan' itu ialah memanah - beliau ucapkan kata-kata itu tiga kali." (Riwayat Muslim)
Dan sabdanya pula:
"Kamu harus belajar memanah karena memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu." (Riwayat Bazzar, dan Thabarani dengan sanad yang baik)
Namun begitu, Rasulullah s.a.w. memperingatkan para pemain agar tidak menjadikan binatang-binatang jinak dan sebagainya sebagai sasaran latihannya, sebagaimana yang biasa dilakukan oleh orang-orang Arab jahiliah.

Abdullah bin Umar pernah melihat sekelompok manusia yang sedang berbuat demikian, kemudian Ibnu Umar mengatakan:
"Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. melaknat orang yang menjadikan sesuatu yang bernyawa sebagai sasaran memanah." (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Dilarangnya permainan seperti itu karena terdapat unsur-unsur penyiksaan terhadap binatang dan merenggut jiwa binatang serta memungkinkan untuk membuang-buang harta, Tidak benar kalau permainan manusia itu dengan mengorbankan makhluk hidup yang lain.
Justru itu pula Rasulullah s.a.w. melarang mengadu binatang26 seperti yang dilakukan orang-orang Arab dahulu, yaitu mereka membawa dua ekor domba atau sapi kemudian diadu sampai mati atau hampir mati. Lantas mereka senang dan tertawa.

Para ulama berkata: "Bahwa prinsip dilarangnya mengadu binatang, karena terdapatnya unsur menyakiti dan melumpuhkan binatang tanpa faedah, tetapi hanya sekedar bermain-main."

MEMANAH DAN PANDANGAN ISLAM

Bersama ini disertakan beberapa pandangan ulama dan pengalaman beberapa orang yang dapat saya kutip dari Web. Semoga menjadi pengajaran kepada kita semua.

Memanah merupakan sejenis sukan yang amat dituntut dalam Islam kerana ia merupakan salah satu kemahiran yang ada pada junjungan kita iaitu Nabi Muhammad S.A.W. dan pernah diamalkan sewaktu berperang dengan musuh-musuh Islam yang mengancam baginda dan umat Islam pada waktu itu. Tidak ketinggalan juga para-para sahabat yang pernah turut serta dalam peperangan, mereka juga mempunyai kemahiran-kemahiran berperang seperti menunggang kuda, berenang, memanah dan menggunakan senjata.

Larangan Meninggalkan Keahlian Memanah Setelah Mempelajarinya

Dari 'Abdurrahman bin Syimamah bahwa Fuqaim al-Lakhmi berkata kepada 'Uqbah bin 'Amir r.a, "Untuk apa engkau mondar mandir antara dua sasaran ini sementara engkau sudah berusia lanjut lagi pula hal itu sangat menyusahkanmu?" 'Uqbah berkata, "Kalau bukan karena perkataan yang aku dengar dari Rasulullah saw. niscaya aku tidak melakukannya!"

Al-Harits berkata, "Aku bertanya kepada Ibnu Syimamah, perkataan apa itu?" la menjawab, 'Uqbah berkata, "Barangsiapa mahir memanah kemudian ia meninggalkannya, maka ia bukan dari golonganku atau ia telah berbuat durhaka," (HR Muslim [1919]).

Kandungan Bab:

1. Larangan keras melupakan ilmu memanah setelah mempelajarinya.
An-Nawawi berkata dalam Syarh Shahih Muslim (XIII/65), "Ini merupakan ancaman keras melupakan keahlian memanah setelah mempelajarinya, hukumnya sangat makruh bagi yang meninggalkannya tanpa udzur."
Al-Munawi berkata dalam Faidhul Qadiir (VI/181), "Barangsiapa mengetahui ilmu memanah kemudian ia meninggalkannya, maka ia bukanlah orang yang berakhlak dengan akhlak Islam, bukan termasuk orang yang mengamalkan Sunnah Nabi atau ia tidak ada hubungannya dengan kaum Muslimin dan tidak termasuk golongan mereka. Ini lebih berat daripada orang yang tidak mempelajarinya, karena ia tidak termasuk dalam golongan mereka. Adapun orang ini telah masuk golongan mereka kemudian keluar. Seolah-olah ia melecehkannya. Dan termasuk mengkufuri nikmat yang sangat penting ini. Oleh karena itu, sangat makruh hukumnya disebabkan ancaman yang sangat keras tersebut."

2. Anjuran mempelajari ilmu memanah, berlomba memanah dan adu keberanian serta serius menekuninya karena hal itu termasuk bukti keinginan diri untuk berjihad fi sabilillah. Dan juga ilmu tersebut dapat melumpuhkan musuh dan termasuk sebaik-baik alat bantu dalam peperangan meskipun jihad belum lagi hidup sekarang ini di tengah ummat. Sebagaimana disebutkan dalam hadits 'Uqbah bin Amir r.a, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Akan dibukakan untuk kalian negeri-negeri dan Allah akan memenangkan kalian, maka janganlah kalian merasa lemah untuk bermain dengan panah-panahnya'," (HR Muslim [1918]).

Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar'iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi'i, 2006), hlm. 2/472-473

ARCHERY EQUIPMENT

Archery Equipment

Bows
There are three different kinds of bows: Recurve, Compound and Barebow.

• Recurve: The only type of bow allowed in Olympic competitions. Its limbs curve away from the archer. It is also called Classic Bow.

• Compound: This bow has pulleys and cables to make the holding weight less than half of the draw weight.
• Barebow: This is a recurve bow without a mechanical sight or stabilizers.

Arrows

Arrows in the classic bow events can travel in excess of 150 miles per hour. They are made of either aluminium or carbon graphite. Aluminium arrows are more uniform in weight and shape, while graphite arrows fly faster.

HISTORY OF ARCHERY

History of Archery

ANCIENT ART
Archery is one of the oldest arts still practised. This history will not only take you through a journey on the evolution of archery, but also through the history of mankind. Evidence of ancient archery has been found throughout the world.

Although archery probably dates to the Stone Age (around 20’000 BC), the earliest people known to have used bows and arrows were the ancient Egyptians, who adopted archery at least 5000 years ago for purposes of hunting and warfare.

In China, archery dates back to the Shang dynasty (1766-1027 BC). A war chariot of that time carried a three-man team : driver, lancer and archer. During the ensuing Zhou (Chou) dynasty (1027-256 BC) nobles at court attended sport archery tournaments that were accompanied by music and interspersed with elegant salutations.

DEVELOPMENT IN ASIA
When the Chinese introduced archery to Japan in the 6th century, it had an overriding influence on later etiquette and techniques. One of Japan’s martial arts was originally known as kyujutsu (the art of the bow), now known as kyudo (way of the bow). Modern Kyudo is practiced primarily as a method of physical, moral, and spiritual development. After certain ritual movements, the archer moves to the shooting line and shoots from a distance of 28 meters at a target 36 cm in diameter set in a bank of sand that is roofed over. The bow used is 2,21 meter-long and made of laminated strips of bamboo and wood.

In the Greco-Roman period, the bow was more used for personal exploits or hunting, rather than warfare. Archers are frequently seen on pottery at that time. The Parthians were horsemen who developed the skill of swivelling around in the saddle and could shoot backwards at full gallop.

Middle Eastern superiority in archer equipment and technique continued for centuries. With bows like those of the Assyrians and Parthians, Attila the Hun and his Mongols conquered much of Europe and Asia, and Turkish archers threw back the Crusaders. The Asian/Turkish bows were highly efficient and the record shot with a composite Turkish flight bow was close to 900 yards, far beyond the capability of an English yew bow.

MYTHOLOGY
The popularity of archery is reflected in the many ballads and folklore, such as for instance Robin Hood, to name the most famous one. References to archery are also frequently made in Greek mythology, in which the story told of Ulysses in the twenty-first book of the Odyssey is a well-known example. Ulysses is indeed mentioned as being eminently skilled in the art of archery. Penelope, thinking that her husband will never come back after twenty year of absence, forms a resolution to determine which of her suitors shall receive her hand by shooting with Ulysses’s bow. Ulysses, back from the Trojan war and disguised as a shepherd, is the only one able to draw his own bow and shoot an arrow through twelve rings. This way he can prove his wife who he is and defeat all of those who had taken advantage of his long absence.

English literature also honours the longbow for famous victories in the battles of Crecy, Agincourt and Poitiers. The first known organised competition in archery was held at Finsbury, England in 1583 and included 3000 participants ! By the time of the 30 Years War (1618-1648) it was clear that, due to the introduction of the gunfire, the bow as weapon belonged to the past. Since then archery has been developing as a recreational and competitive sport